Targetlink.id – Ungkapan “Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung” memiliki makna yang sangat dalam. Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghargai adat, budaya, dan kebiasaan di tempat kita berada. Setiap daerah memiliki aturan dan nilai yang berbeda. Maka, ketika kita berada di tempat baru, sudah sepatutnya kita menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut.
Pepatah ini sering di ucapkan untuk menanamkan sikap toleransi dan menghormati perbedaan. Misalnya, saat seseorang merantau ke daerah lain, ia tidak boleh memaksakan kebiasaan asalnya. Sebaliknya, ia harus beradaptasi dengan adat setempat agar hidupnya harmonis dan diterima masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai pepatah ini bisa diterapkan di mana saja di sekolah, tempat kerja, hingga dalam pergaulan sosial. Menghormati aturan dan norma di tempat kita berada mencerminkan kedewasaan dan kecerdasan sosial seseorang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi generasi muda, pepatah ini juga menjadi pengingat agar tidak kehilangan akar budaya. Modernisasi boleh saja berjalan, namun sikap menghargai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tetap menjadi bagian penting dari karakter bangsa Indonesia.
Kesimpulan
“Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung” bukan sekadar pepatah lama, melainkan panduan hidup. Ia mengajarkan kita untuk menghormati tempat, budaya, dan orang lain. Dengan memegang nilai ini, kita dapat hidup rukun, di terima di mana pun, dan menjaga harmoni dalam keberagaman.(Lya)
Editor : Liya
Sumber Berita : Targetlink.id









