Opini, Catatan Jurso: Luntur Figur Sang Bijak
Etika Fahruddin tercoreng. Hal Ini dapat mengakibatkan turunnya figur pribadi sebagai sosok Politisi.
Ucapan kata kata itu terdengar melalui Vidio yang sempat viral di Media Sosial (Medsos). Media masa sontak menyoroti kejadian ini, pekerja merasa dilecehkan kerena kata hewan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPRD Kota Sungai Penuh Hutri Randa telah menanggapi peristiwa ini, kemudian Fahrudin diminta untuk klarifikasi. Bahkan beredar informasi agar persoalan demikian sampai pada Badan Kehormatan (BK) DPRD terkait pelanggaran etika atau kode etik.
Lantas, Kejadian sorang kader telah menjadi rantai buah bibir, karena perkataan tersebut, akankah menjadi beban DPD Golkar Kota Sungai Penuh ?.
Ketua DPD Golkar Fikar Azmi juga menanggapi hal ini. Kemudian pekerja menuntut agar Fahruddin segera menyampaikan permintaan maaf. Fahruddin telah melakukan hal itu, yakni klarifikasi pada rabu 20/10/2025.
Sosok Fahruddin, pejabat penting, yakni Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungai Penuh dari Fraksi Golkar. Pentingnya kendali diri, kontrol emosional sebagai pemilah antara tupoksi dan kebiasaan pribadi”Ulah Amarah Luntur Figur”.
Karena, Fahruddin dinilai pemerhati masyarakat. Memiliki taktis Politik yang tergolong baik dan elit. Sebelum kejadian ini, gerakannya selalu mengatakan untuk masyarakat. Ini plus sebagai pejabat Publik, namun berubah minus karena Viralnya ucapan kata kata yang tidak pantas pada seorang pekerja atau buruh.
Ketua, DPD Golkar Fikar Azmi, Pimpinan DPRD perlu memperbaiki keadaan ini. Sebab akan menjadi momok berkepanjangan yang akan merusak kewibawaan kader Golkar (Fahruddin) termasuk akan menciptakan pihak lain ketakutan atau alergi. Selain itu berdampak mengabaikan pelanggaran, aturan atau kode etik.
Jangan Biarkan Sang Bijaksana Sia sia menghabiskan Energi.
Penulis : Pd
Editor : Pd
Sumber Berita : Jurso









