Kerinci, TargetLink.id – Salah satu menara penyangga kabel transmisi yang berada di sekitar Puncak Bukit Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi roboh akibat angin kencang, pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Insiden ini mengakibatkan gangguan pada enam kabel jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di kawasan tersebut.
Akibatnya, pasokan listrik di seluruh wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh terputus total sejak Sabtu dini hari, 17 Mei 2025 pukul 01.00 WIB, dan hingga berita ini di publish belum juga kembali menyala.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB), Adhi Herlambang membenarkan bahwa sejak dini hari hingga siang hari, listrik di Kerinci dan Sungai Penuh padam sepenuhnya akibat kerusakan pada salah satu tiang SUTT.
Adhi menyampaikan bahwa saat ini PLN tengah dilakukan pembangunan tower emergency untuk menggantikan tower yang roboh.
Ketika ditanya terkait estimasi waktu pemulihan listrik, Adhi belum bisa memberikan kepastian.
“Soal lamanya perbaikan, saya belum bisa pastikan karena itu kewenangan tim Transmisi, sementara ini PLN terus mengupayakan penyalaan secara bergilir serta mengaktifkan pembangkit-pembangkit terdekat guna mengoptimalkan pasokan listrik ke masyarakat,” jelasnya.
Di tengah proses perbaikan yang masih berlangsung, dukungan teknis salahsatunya datang dari PLTA Kerinci Merangin Hidro (KMH)
Pihak PLTA berkontribusi dengan menyediakan fasilitas penting seperti lampu sorot untuk penerangan di malam hari dan crane guna membantu proses evakuasi serta pemasangan ulang peralatan berat di medan yang cukup sulit.
Kehadiran PLTA Kerinci Merangin Hidro di lokasi sangat membantu mempercepat proses mobilisasi dan meminimalisir hambatan teknis di lapangan, mengingat kondisi geografis di sekitar Puncak Bukit Muara Hemat yang cukup menantang dan tidak mudah diakses oleh kendaraan biasa.
Dukungan ini menunjukkan adanya sinergi lintas pihak dalam upaya percepatan pemulihan jaringan listrik di wilayah terdampak. (Liya)