Buya Hamka: Pelopor Dan Sang Tokoh

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 15 September 2025 - 01:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Targetlink.id– Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah, atau sebutan Buya Hamka. Lahir di Kampung Molek Sungai Batang Sumatra Barat pada tanggal 17 Februari 1908.

Sebagai seorang aktivis, Hamka bergaul dengan tokoh tokoh pergerakan nasional seperti HOS Cokroaminoto dan Ki Bagus Hadikusumo. Dengan kedekatan itu ia semakin memperkaya wawasannya tentang Islam.

Hamka dalam Tafsir Al-Azhar ialah satu karya sebuah tafsir Al-Qur’an yang ia tulis saat dalam penjara di masa pemerintahan Presiden Sukarno. Karyanya moderat dan inklusif dalam konteks keagamaan.

ADVERTISEMENT

banner

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemikirannya menekankan relevansi ajaran Islam dalam kehidupan modern. Adaptasinya menjadikan seorang pemikir Islam yang begitu progresif. Ia sangat berpengaruh dalam menghimpun isu sosial politik termasuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera serta untuk persyarikatan Muhammadiyah.

Baca Juga :  Mendengar Musik Dalam Perjalanan Dapat Menghilangkan Mabuk

Kala itu, Sumatra Barat adalah pusat dinamika sosial politik yang berkontribusi besar terhadap gerakan nasional yang kaya tradisi intelektual dan keagamaan, Pusat berkembangnya pemikiran reformasi Islam.

Sebagai sosok pelopor, Buya Hamka memiliki kekuatan moral, intelektual yang bagus demi melawan penjajahan dan memajukan masyarakat. Pemikirannya multitalenta, artinya, politisi, jurnalis, dan ulama Islam yang kompeten dan sangat terkenal.

Kala itu, ketegangan antara politik dan tekanan dari rezim pemerintahan menjadi tantangan besar bagi Buya Hamka. Ia menolak dari kebijakan otoriter Presiden Sukarno.

Dirinya memimpin majalah Pedoman Masyarakat sebagai corong menyalurkan pemikirannya dalam bentuk tulisan.

Salah satu karyanya yang ia tulis dan  terkenal yaitu “Cerita Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Tasawuf Modern, Falsafah Hidup”.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, ia kembali ke Padang Panjang bersama keluarganya. Memanfaatkan kemerdekaan untuk menjadi politisi Masyumi dan pendakwah.

Baca Juga :  Apa Sih Keunggulan Menjadi PPPK Paruh Waktu?

Dalam berdakwah dakwah, ia memanfaatkan media, RRI, TVRI. Tujuannya, menyebarkan ajaran islam sebagai figur penting di Indonesia.

Dirinya juga seorang dosen di  Universitas Islam Jakarta, Muhammadiyah Padang Panjang. Tahun 1957 ia dilantik sebagai Rektor Perguruan Tinggi Islam di Jakarta dan menjadi Guru Besar Universitas Moestopo.

Penghargaan yang Buya Hamka terima yakni Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar dan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Peranannya tidak hanya seorang ulama yang peduli dengan persoalan teologis tapi seorang politisi yang memperjuangkan aspirasi umat Islam diarena nasional.

Inilah peran pentingnya Buya Hamka untuk Negara Indonesia sekaligus sebagai edukasi publik.

Penulis : Ly

Editor : Pd

Berita Terkait

Menteri Purbaya Sidak Jalur Hijau Pelabuhan Tanjung Priok
Prabowo Siap Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian Dunia
Presiden Prabowo Resmi Lantik Dua Wakil Menteri 
Komisi VI DPR RI Bela Pertamina Terkait Ethanol
Etanol Ke BBM Merupakan Praktik Global
BP, Vivo Batal Beli BBM Di Pertamina
TNI AL di Perkuat Kapal Cepat Rudal Produksi Dalam Negeri
Puisi, Terimakasih Yang Terlambat
Berita ini 59 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Menteri Purbaya Sidak Jalur Hijau Pelabuhan Tanjung Priok

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Presiden Prabowo Resmi Lantik Dua Wakil Menteri 

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:32 WIB

Komisi VI DPR RI Bela Pertamina Terkait Ethanol

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:59 WIB

Etanol Ke BBM Merupakan Praktik Global

Jumat, 3 Oktober 2025 - 10:45 WIB

BP, Vivo Batal Beli BBM Di Pertamina

Berita Terbaru

Internasional

Israel-Hamas Sepakat, Ribuan Tahanan Palestina di bebaskan

Selasa, 14 Okt 2025 - 00:47 WIB

Kerinci

Meriahkan HUT TNI, Kodim 0417/Kerinci Gelar Fun Glove

Senin, 13 Okt 2025 - 23:08 WIB

Artikel

Ini Koleksi Ilmiah Menurut Direktur Brin

Senin, 13 Okt 2025 - 20:57 WIB

Jakarta

Menteri Purbaya Sidak Jalur Hijau Pelabuhan Tanjung Priok

Senin, 13 Okt 2025 - 20:50 WIB