Sungai Penuh, TargetLink.id – Dengan moto “Melayani Sepenuh Hati”, Rumah Sakit Melati terus menunjukkan komitmennya tidak hanya di bidang pelayanan medis, tetapi juga dalam aksi sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat. Kiprah itu terbukti ketika Rumah Sakit Melati ditetapkan sebagai salah satu penerima piagam penghargaan Orangtua Asuh Stunting dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Stunting Kota Sungai Penuh Tahun 2025, Kamis (2/9) yang diserahkan langsung oleh Walikota Sungai Penuh, Alfin,SH di Aula Kantor Walikota Sungai Penuh.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Owner Rumah Sakit Melati, Hj. Nelvia Nora. Dalam program ini, Rumah Sakit Melati berkomitmen menjadi orangtua asuh bagi lima anak stunting, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah dalam menekan angka stunting di daerah.
Selain Rumah Sakit Melati, beberapa pihak lain juga ikut berpartisipasi dalam program Orangtua Asuh Stunting, di antaranya Ketua TP.PKK Sungai Penuh, lima orang anak asuh, Ketua GOW dua anak asuh, Ketua DWP dengan dua anak asuh, Komunitas KICI tiga anak asuh, Stikes Bina Insani, satu anak asuh, Lazismu, dua anak asuh, Pimpinan Bank Jambi Sungai Penuh dengan satu anak asuh dan masih banyak lagi pihak lain yang ikut serta, menunjukkan bahwa penanggulangan stunting telah menjadi gerakan bersama lintas lembaga dan komunitas.
“Rumah Sakit Melati tidak hanya berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik, tetapi juga ingin menjadi bagian dari solusi atas persoalan sosial yang dihadapi masyarakat. Program Orangtua Asuh Stunting ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap masa depan generasi Sungai Penuh,” ujar Hj. Nelvia Nora.
Dengan dukungan tenaga medis profesional, pelayanan yang ramah, dan kepedulian sosial yang tinggi, Rumah Sakit Melati diharapkan terus menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting.
Pada kesempatan tersebut Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH juga menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus berupaya menurunkan angka kemiskinan sekaligus mengatasi persoalan stunting melalui program yang terukur dan berkesinambungan.
“Penanganan kemiskinan dan stunting memerlukan kolaborasi semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan masyarakat dan stakeholder terkait,” tutur Wako Alfin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Editor : Liya
Sumber Berita : Koransakti.co.id