Sungai Penuh, Targetlink.id – Beragam motif batik khas daerah mulai mewarnai ruang kelas SMK Negeri 4 Sungai Penuh. Para siswa sekolah kejuruan ini berhasil menuntaskan karya batik buatan mereka sendiri, yang kini telah siap di pasarkan. Tidak hanya sebagai produk seni saja, karya batik siswa tersebut juga menjadi simbol nyata semangat dari para pelajar muda dalam melestarikan warisan budaya lokal sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif daerah.
Kepala SMKN 4 Sungai Penuh, Drs. Suharman, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan membatik menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis keterampilan. “Melalui kegiatan membatik, siswa tidak hanya belajar tentang teknik pewarnaan dan motif, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Kami ingin batik khas Sungai Penuh dan Kerinci bisa dikenal luas dan menjadi kebanggaan daerah,” ujarnya.
Menurut Suharman, kegiatan tersebut merupakan upaya konkret sekolah dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing di industri kreatif. SMKN 4 Sungai Penuh mendorong setiap siswanya untuk tidak sekadar memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kepekaan budaya dan semangat wirausaha. Hasil batik yang mereka ciptakan memiliki motif-motif khas yang terinspirasi dari alam Kerinci dan tradisi masyarakat setempat, menjadikannya unik dan bernilai jual tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program batik ini juga menjadi salah satu bentuk penerapan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Sekolah tak hanya berperan mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga membangun karakter mandiri serta kecintaan terhadap budaya nasional. Melalui kegiatan produksi batik, siswa di ajak memahami proses produksi dari awal hingga siap edar — mulai dari desain, pewarnaan alami, hingga strategi pemasaran.
Dengan karya yang kini siap di pasarkan, SMKN 4 Sungai Penuh menunjukkan bahwa dunia pendidikan dapat menjadi motor pelestarian budaya. Selain menghidupkan kembali seni batik daerah, kegiatan ini juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku UMKM, mulai melirik kerja sama untuk memperluas distribusi batik siswa tersebut.
“Batik ini bukan sekadar hasil belajar, tetapi bentuk nyata kecintaan siswa terhadap budaya lokal. Kami ingin generasi muda Sungai Penuh tidak hanya mewarisi tradisi, tetapi juga mengembangkannya menjadi sumber kebanggaan dan penghidupan,” pungkas Suharman.
Dengan semangat inovasi dan pelestarian budaya, karya batik siswa SMKN 4 Sungai Penuh diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Jambi dan Indonesia, bahwa pendidikan vokasi mampu melahirkan generasi kreatif yang menjaga budaya sekaligus membangun ekonomi lokal.
Editor : Liya
Sumber Berita : Tim Targetlink.Id